Makassar: Sesditjen Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani menargetkan tahun ini harus ada 100 mahasiswa teknik dari Indonesia yang melakukan transfer kredit ke luar negeri.
Hal ini guna meningkatkan kualitas dari mahasiswa teknik di Indonesia.“Kami ingin sekali menyukseskan kredit transfer dengan teman-teman Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI), menyukseskan 100 mahasiswa dari fakultas teknik untuk ditransfer ke luar negeri,” kata Paristiyanti di Gedung Fakultas Universitas Hasanuddin dalam Rapat FDTI di Makassar, Sabtu 14 Maret 2020.
Sistem transfer kredit ini telah disepakati pihaknya dengan FDTI dan juga Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Baginya, hal transfer mahasiswa ini merupakan bagian dari implementasi kebijakan Kampus Merdeka.
“Kerja sama dengan baik dan ini menjadi contoh-contoh baik untuk forum program studi yang lainnya,” tambah Paristiyanti. Pada kesempatan yang sama, Sekjen FDTI, Isriadi Zainal memastikan konsep ini bakal berjalan dengan baik. Dia memastikan seluruh dekan teknik mampu menjalankan amanat tersebut.
“Anggota aktif kita ada sekitar 100. Dan yang hadir saat ini (rapat FDTI) sudah ada 80 perwakilan dekan yang siap mengerahkan fakultasnya masing-masing. Saya menganggap konsep ini sangat pas dengan keteknikan, mempersiapkan mahasiswa kita pada profesi mereka nanti,” jelas Isriadi.
Ketua FDTI, Nizam menjelaskan, untuk menjadi insinyur nantinya, sarjana teknik akan mengikuti pendidikan profesi serupa kedokteran. Lulusan dari pendidikan profesi ini nantinya akan disertifikasi oleh PII.
“Inilah tujuan kerja sama ini. Dengan begitu, hubungan lulusan, dunia profesi, juga perguruan tingginya akan lebih erat. Menjadi jembatan antara perguruan tinggi dan dunia praktek nanti di profesinya,” ujar dia.
Sumber : https://fdti.id/2020/03/19/mahasiswa-teknik-didorong-transfer-kredit-ke-luar-negeri/